Dah lama juga saya tidak cerita soal kereta. Yah… tapi kereta belum banyak kemajuan, masih suka bermasalah: sering mogoklah, masalah signal-lah, dsb. uggh.. uggh…
Puncaknya jmt lalu 24 April, perjalanan kereta saya terhambat mulai dari Stasiun Lenteng Agung karena berdasarkan informasi dari petugas kereta melalui pengeras suara, di depan kereta saya ada kereta ekonomi yang mogok. Coba deh bayangkan padahal waktu itu saya tidak dapat tempat duduk di kereta ekonomi AC keberangkatan dari stasiun Manggarai pkl. 20.15. Kereta saya pun penuh sesak penumpang, jadi untuk berdiri saja masih harus umpel-umpelan dengan penumpang lain. Ditambah lagi angin dari kipas yang bikin pusing. Katanya kereta ekonomi AC tapi kok gak kerasa AC-nya malah kerasa kipas angin uggh nyebelin !!!
Setelah beberapa lama menunggu antrian di Stasiun Lenteng Agung, kereta saya pun berjalan perlahan-lahan sampai Stasiun Universitas Pancasila (UP). Kereta saya masih harus menunggu antrian di Stasiun UP. Kaki mulai terasa lemas karena sudah berdiri terlalu lama mulai dari Stasiun Manggarai. Setelah menunggu lama, ada informasi yang bikin tambah be te yaitu bahwa kereta saya tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Bogor karena masih ada kereta yang mogok. Penumpang diminta turun semua untuk pindah ke kereta selanjutnya di jalur salah. Nah loh jalur salah apaan tuh? ternyata penumpang harus pindah ke jalur jakarta bukan jalur ke bogor. Ugggh… menyebalkan!!!!
Mau tidak mau, saya harus pindah ke jalur jakarta. Padahal kaki dah lemeees bangeet 😦 Di jalur Jakarta, sambil menunggu kereta selanjutnya ke Bogor, saya mencari2 tempat duduk. Pokoknya saya harus duduk dulu supaya tidak pingsan! Alhamdulillah mata saya melihat tempat duduk di peron dari kejauhan. Dan alhamdulillah lagi ternyata ada Edwin, teman saya, yang sudah duduk terlebih dahulu.
Tidak lama kemudian, ada kereta ekonomi dari arah Jakarta. Tapi saya tidak langsung naik karena kaki masih lemes dan penumpang yang mau naik di peron buanyak bangeett. Saya naik kereta ekonomi AC setelah kereta ekonomi tadi. Alhamdulillah nggak terlalu penuh dibanding kereta sebelumnya. Dan di stasiun Depok alhamdulillah saya bisa duduk.
Di stasiun Depok lama, banyak penumpang yang naik kereta saya. Wah wah.. jangan-jangan kereta ekonomi sebelum saya mogok juga. Ternyata menurut penumpang yang akhirnya duduk disebelah saya, kereta dia mendorong kereta yang mogok, tapi ikut mogok juga. Sekarang ada 3 kereta ekonomi yang masuk ke Dipo (bengkel kereta). Ya Ampyuuun!!! payah bener !!! Nah beginilah akibat kereta-kereta yang sudah tua masih dioperasikan juga!!!!
Walau sudah lelah dan kecewa, namun ada beberapa penumpang yang bikin saya tersenyum. Setiap ada pengumuman dari petugas melalui pengeras suara ketika kereta akan mendekati stasiun-stasiun kecil yang memberitahukan bahwa kereta akan masuk misalnya di Stasiun Bojong Gede, ada beberapa penumpang yang menjawab “alaah… cerewet banget pake dikasih tau segala, kayak ke anak kecil ajah!” Huahaha saya jadi tersenym-senyum dengernya. Begitu seterusnya sampai tiba di Stasiun Bogor, baru deh berhenti mereka berkomentar.
Akhirnya hampir jam 11 malam saya baru tiba di Stasiun Bogor. hhhh.. kapan yah kereta tidak bermasalah lagi….?
Setelah beberapa lama, kereta saya